Senin, 19 Maret 2012

Hal Perusak Pernikahan

Mempertahankan perkawinan yang harmonis bukan perkara mudah. Banyak hal-hal yang dinilai sepele terkadang bisa menyulut api emosi setiap pasangan suami istri. Namun, jika ingin kemesraan tetap terjaga ada hal yang bisa Anda lakukan untuk menghindari terjadinya krisis dalam perkawinan.


Anda harus memastikan tetap berada di jalur yang benar dan tidak melakukan hal apapun yang bisa membahayakan hubungan perkawinan Anda. Setiap pasangan pun perlu tahu dan waspada, karena ada masalah yang bisa menyakiti pernikahan Anda.


Tidak saling terbuka

Usahakan Anda dan suami saling terbuka. Jangan pernah memendam masalah yang bisa menyulut  emosi atau membuat pasangan merasa penasaran. Ungkapkan segala masalah yang mengganjal di hati, agar bisa dicarikan jalan keluar bersama.
Sebagai contoh mudah, jika suami Anda memiliki kebiasaan buruk selalu memotong setiap kali Anda mencoba untuk menceritakan sebuah cerita. Jangan hanya duduk dan marah dalam hati. Biarkan suami tahu, bahwa Anda tidak menyukai kebiasaan buruknya, karena dia  mungkin tidak menyadari dia melakukannya!




Mengabaikan kesenangan

Banyak pasangan sering mengabaikan waktu untuk bersenang-senang bersama. Luangkan waktu untuk  sering berdua. Pergi menonton film, ngobrol berdua atau menikmati musik live dan makan bersama di restoran mewah. Cara ini diyakini mampu menguatkan ikatan batin antara suami dan istri. Namun, kebanyakan dari pasangan, seringkali mengabaikan waktu luang untuk selalu bersama. Kurangnya kebersamaan seringkali memicu terjadinya pertengkaran yang bisa berujung menjadi krisis kasus dalam rumah tangga.


Memendam  kebencian

Hal-hal sepele seperti lupa dengan hari perkawinan atau lupa dengan hari lahir pasangan suami atau istri, tentu bagi sebagian orang bisa menyulut emosi. Hal ini bisa menyebabkan perkelahian terjadi. Tapi perlu Anda tahu, memendam amarah  dan kebencian bis amenjadi  cara paling  jitu untuk merusak perkawinan Anda. Jika dia melakukan sesuatu yang membuat Anda gila dan Anda masih berpikir tentang hal itu dua minggu kemudian, Anda harus menemukan cara untuk menghadapinya. Bicara tentang masalah itu dengan suami Anda, jelaskan dengan hati-hati bahwa Anda merasa sakit hati dengan perilakunya.  Mintalah penjelasan, mengapa ia melakukan hal yang bisa membuat Anda kesal. Jika ia sadar akan kesalahannya, redam emosi Anda. Namun, jika suami tidak juga sadar akan kelalainnya, ungkapkan uneg-uneg Anda pada kerabat atau teman dekat, dijamin emosi Anda pun akan mereda.


Tidak menjadi pendengar yang baik

Menjadi pendengar yang baik untuk pasangan adalah hal yang mampu menguatkan ikatan tali perkawinan pasangan suami istri. Namun, jika salah satu dari pasangan, seringkali mengabaikan apa yang sedang Anda bicarakan, ini tentu bisa menjadi bencana besar untuk perkawinan Anda. Saling mendengarkan dan selalu menjalin komunikasi yang baik adalah satu-satunya cara untuk tetap terhubung dan memahami apa yang terjadi dalam kehidupan masing-masing. Semakin Anda mendengarkan keluhan pasangan, Anda pun akan merasa semakin dekat dengannya. Namun, semakin jarang Anda mendengarkan keluhan pasangan, maka hubungan Anda sebagai pasangan suami istri pun bisa semakin hambar.


Menghilangkan romantisme

Umur pernikahan bukan alasan untuk berhenti bersikap romantis. Romantisme adalah milik siapapun, muda atau tua. Untuk para orang dewasa, tentu saja bukan romantisme yang menggebu-gebu layaknya anak ABG yang harus ditampilkan. Tapi ucapan sederhana seperti 'Aku sayang kamu' untuk memulai dan menutup hari tentunya tak berlebihan bukan?


Menyalahkan pasangan dalam segala hal

Merasa pasangan selalu membuat Anda kesal dengan sikap pelupanya, sikap cueknya juga kecerobohannya? Pernahkan Anda mengingatkan pasangan dengan bahasa dan tutur kata yang lembut tanpa emosi, ketimbang langsung marah, mengamuk dan menyulut pertengkaran berkepanjangan? Cobalah untuk tidak menyalahkan pasangan setiap saat. Jika memang ada kesalahan kecil yang dilakukannya, lebih baik ingatkan dia dengan tutur kata yang lembut. Tak ada gunanya bertengkar, karena hal itu tak akan mengubah apapun.


Lari dari pertengkaran

Jika memang ada hal yang harus dibicarakan, walau hingga harus bertengkar, tetap harus Anda hadapi. Pertengkaran juga merupakan salah satu cara untuk saling mengenal. Menahan emosi hanya akan menciptakan bom waktu dalam pernikahan Anda. Jika memang ada sesuatu yang menganjal, sebaiknya utarakan sebelum emosi Anda memuncak. Menahan emosi dengan keluar rumah dan melampiaskan kegalauan bersama teman atau sahabat juga tidak disarankan. karena dalam emosi yang tidak stabil, segala hal buruk bisa saja terjadi.

Jika memang Anda dan pasangan tak bisa lagi menyelesaikan perselisihan, lebih baik minta bantuan orang ketiga yang sifatnya netral. Misalnya konsultan pernikahan.


Tak jujur soal keuangan

Tahukah Anda bahwa perselisihan soal keuangan merupakan penyebab perceraian utama, bukan perselingkuhan atau perbedaan pendapat. Untuk itu, ada baiknya untuk terbuka soal keuangan. Susunlah perencanaan keuangan Anda berdua dengan pasangan. Jika ada masalah, jangan ragu juga untuk membicarakannya bersama.


Berhenti bersolek dan memperhatikan diri

Walau Anda dan pasangan sudah terikat janji di hadapan Tuhan dalam sebuah pernikahan, namun itu bukan alasan untuk berhenti bersolek dan memperhatikan penampilan diri. Berdandan demi suami Anda bukanlah hal yang salah. Senangkan hati pasangan Anda dengan menjadi wanita yang cantik jiwa juga raga.


Perbaiki hubungan dengan pasangan, sebelum semua terlambat dan hanya akan ada penyesalan di akhirnya..

dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates