Dulu, setelah beberapa minggu melahirkan si kecil, sempat saya dibuat kaget dengan 'aksi' Pakdhe mantan suami yang hampiiiiirrrr saja menyuapi si kecil bubur sumsum (terbuat dari tepung beras yang dimasak dengan santan dan diberi kuah dari gula jawa). Waktu itu saya memang mengajak si kecil pulang ke desa ayahnya yang nggak terlalu jauh dari kota tempat kami tinggal. Setelah saya larang secara halus, ternyata Pakdhe dan beberapa tetangga yang kebetulan ada di depan rumah bilang kalau nggak apa-apa disuapi makanan, lha wong kayanya kelaperan. Kalau ada orang makan, ngeliatin sambil klamut-klamut (MAAF, saya nggak ngerti gimana menterjemahkan dlm bhs indonesia, arti dr klamut-klamut. ^^). Dan ternyata juga, tetangga sebelah rumah yang melahirkan 3 hari lebih dulu daripada saya, sejak umur 3 hari anaknya udah disuapi nasi dengan kuah sayur/sop. Dan masih kata mereka juga, nggak apa-apa malah justru gemuk dan sehat. Bunda, di era yang sudah modern ini ternyata masih ada beberapa orang yang berpikiran seperti itu. Dan walaupun sudah beberapa kali diberi penyuluhan, tetep aja ngeyel bahwa memberi anak makanan sebelum usia 6 bulan itu aman dan sah-sah saja. Tapi, untuk saya nggak aman dan nggak baik untuk kesehatannya. Walau waktu itu, saya tergolong masih muda (22 tahun), namun nggak lantas membuat saya nurut atas anjuran dari beliau-beliau. Karena menurut informasi dari dokter kenalan saya, dan kebetulan tante dan sepupu saya juga seorang dokter, itu justru berakibat tidak baik untuk kesehatan si buah hati.
ASI tetap merupakan makanan utama yang terbaik bagi buah hati sejak ia lahir sampai usia 6 bulan, dan dilanjutkan hingga ia usia 2 tahun. Semua kebutuhan yang dibutuhkan bayi sudah terkandung dalam ASI dan tak ada yang bisa menandingi kualitas ASI. Namun, terkadang ada beberapa kasus yang membuat si buah hati tak dapat menikmati ASI Bunda karena suatu hal. Jika itu terjadi, alangkah lebih baiknya memberi susu formula (sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak/ahli medis dahulu) daripada memberi makanan padat seperti buah, atau bubur bayi instant / buatan sendiri walaupun susu formula tetap tidak sebaik ASI. Yang dimaksud makanan padat adalah makanan dengan konsistensi lebih padat, BUKAN MAKANAN KELUARGA.
Enzim pencernaan bayi di bawah usia 6 bulan belum siap untuk mencerna makanan yang masuk (bahkan dulu saya pernah membaca dalam sebuah artikel, pemberian makanan padat pada bayi di bawah usia 6 bulan juga bisa mempengaruhi kecerdasan otaknya di kemudian hari). Oleh sebab itu, pemberian makanan padat pada bayi setelah berusia 6 bulan lebih dianjurkan karena pada saat itu, enzim pencernaan pada buah hati sudah cukup matang untuk dikenalkan pada makanan dengan konsistensi lebih padat daripada ASI atau SuFor. Selain itu, kepala dan leher bayi juga sudah cukup kuat yang berpengaruh pada proses pemberian makan.
Pemberian makanan padat yang pertama untuk buah hati juga harus bertahap, agar sistem pencernaan bisa mengenali dan bisa beradaptasi dengan baik.
MAKANAN YANG DIANJURKAN :
- Bubur tepung beras / beras merah yang dimasak dengan cairan seperti susu/ASI atau kaldu daging (air rebusan daging TANPA menggunakan MSG dan garam). sebaiknya TIDAK MENGGUNAKAN SANTAN
- Buah-buahan yang dihaluskan/diblender. Seperti pepaya, melon, alpukat
- Daging pilihan tanpa lemak yang diblender
- Ikan tanpa duri yang diblender. Ikan yang bisa dijadikan pilihan adalah fillet salmon, fillet gindara dan fillet kakap. Namun, ada beberapa bayi yang alergi.
MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN :
- makanan yang mengandung protein gluten, yaitu : tepung terigu, barley, biji gandum dan kue yang terbuat dari tepung terigu.
- HINDARI pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa pada makanan bayi
- makanan terlalu berlemak
- buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung banyak gas seperti durian, nangka, cempedak, kembang kol, kol/kobis, lobak karena akan membuat perut bayi menjadi kembung.
- kacang tanah karena dapat menyebabkan alergi atau pembengkakan pada tenggorokan yang akan berakibat bayi sulit bernafas.
- telur; kadangkala dapat memicu reaksi alergi. pemberiannya pun sebaiknya bertahap dan sedikit demi sedikit.
- susu sapi dan olahannya ; dapat membuat bayi alergi atau lactose intolerance
Bunda, tentunya kita akan selalu memberi yang terbaik bagi buah hati kita kan? Semoga sedikit pengalaman dari saya bisa bermanfaat bagi Bunda dan si buah hati.. ^^

1 komentar:
Sebelumnya, makasih ya bun udah bikin artikel ini, aku juga bingung mau searching 'klamut-klamut' itu apa eh malah nemu blognya bunda :)) rewang aku malah ngeselin... anakku klamut-klamut malah dibilang asinya gak enak... -_-
Posting Komentar